23 Januari 2008

Peringatan Itu...

Semenjak ba'da shubuh, perasaanku (agak)tidak enak. Tidak seperti biasanya. Mungkin karena mimpi semalam. Saya mimpi mengalami kecelakan sepeda motor. Walaupun saya (sangat) yakin bahwa segala sesuatunya telah diatur (oleh Allah swt.), tapi entah mengapa hal tersebut masih melintas saja dipikiranku. Mungkin karena keseharianku tidak lepas dari mengendarai sepeda motor. Wallahu a'lam.
Saat pergi (untuk) memulai aktifitas seperti biasa, banyak-banyak ku meminta perlindungan kepada-Nya. Saat itu memang keadaan jalan basah dan licin (karena hujan). pikiran itu pun kembali membayangi. Terlebih ketika berada di daerah Mampang Prapatan, yang saat itu motor yang saya kendarai sedang berada antara mobil dan bus kopaja. Hanya ada beberapa 'cm' saja jarak saya dengan kedua kendaraan tersebut. Diriku semakin banyak berdo'a minta perlindungan kepada-Nya.
Hanya dalam hitungan detik terjadi sebuah kecelakaan. Sebuah sepeda motor terjatuh. Saya sangat bersyukur (karena) bukan saya yang mengalaminya. Seperti yang saya mimpikan semalam. Allah swt. masih melindungiku.
Tapi sangat (entah) bodoh, egois, atau apa. Saya yang menyaksikan hal tersebut terus melanjutkan perjalanan. Tidak ikut berhenti (entah untuk menolong ataupun hanya menonton). Mungkin karena gelapnya hatiku atau karena merasa dendam kepada orang (walau hanya untuk beberapa orang saja).
Tapi inilah 'realita' manusia ENDONESA (walau hanya untuk segolongan kecil, terutama diri saya). Saya jadi teringat (sekitar) 3,5 tahun yang lalu. Saat baru lulus dari bangku smp. Saat saya mengalami kecelakaan parah, yang tidak mungkin dapat dilupakan. Saat itu yang ada di pikiranku adalah: mungkin ini akhir hidupku. Tubuh ataupun motor yang saya kendarai 'rusak' parah (bekas luka tersebut hingga kini belum hilang dari tubuh ini). Saat itu memang banyak orang. Tapi hanya MELIHAT. Bersyukur Allah swt. mengirim temanku (juga) lewat jalan tersebut. Sehingga ada yang menolongku.
Kemana perikemanusiaan mereka? Apakah ini yang menyebabkan saya juga (harus) berbuat cuek bila ada hal tersebut? Mungkin ya.
Semoga Allah swt. selalu memberikan hidayah-Nya kepada hamba-Nya yang HINA ini. Juga selalu melimpahkan rahmat, ridha, dan ampunan-Nya. Amin..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Setuju mas...realita memang terkadang kejam, membutakan menjerumuskan dan membuat kita selalu mencari pembenaran diri sendiri...
Tapi selalu ada yang membuta kita BEDA dengan yang lainnya...kalau kita bisa merenung dan menyadari "kesalahan kita yang terbawa realita"

Hidup realita mas
CHeers

hiddenroof mengatakan...

makanya.. sebelum bobo tuh.. jangan lupa bdoa dulu yah... :)